Rabu, 25 Juli 2012

JENIS-JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus

Setelah dilakukan beberapa deteksi tumbuh kembang di atas, orang tua maupun pendidik dapat mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan anak. 
Adabeberapa kategori anak berkebutuhan khusus yang dapat diindentifkasi. Adapun jenis kategori tersebut antara lain :
a. Anak dengan gangguan penglihatan (Tuna Netra)Tuna netra adalah gangguan daya penglihatan, berupa kebutaanmenyeluruh atau sbagian, dan walaupun mereka telah diberipertolongan alat bantu khusus mereka masih tetap mendapatPendidikan khusus.Kehilangan kemampuan penglihatan adalah suatu kondisidimana fungsi penglihatannya mengalami penurunan mulai dari derajatyang ringan hingga yang paling berat.
 Ada dua kategori besar yangtergolong dengan kehilangan kemampuan penglihatan yaitu:
1)Low vision yaitu, orang yang mengalami kesulitan untukmenyelesaikan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan penglihatannamun dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan menggunakan strategi pendukung penglihatan, melihat dari dekat, penggunaanalat-alat bantu dan juga modifikasi lingkungan sekitar.
2) Kebutaan yaitu, orang yang kehilangan kemampuan penglihatanatau hanya memiliki kemampuan untuk mengetahui adanya cahayaatau tidak.
Penyebab terjadinya kehilangan kemampuan penglihatan adalahkarena adanya permasalahan pada struktur atau fungsi dari mata.
Ciri-ciri Tuna Netra :Anak-anak dengan gangguan penglihatan dapat dietahui dengan cirri-ciri berikut- Tidak mampu melihat- Tidak mampu mengenali pada jarak 6 meter- Kerusakan nyata pada kedua bola mata- Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan- Mengalami kesulitan saat mengambil benda kecil di sekitarnya- Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik/kering- Peradangan hebat pada kedua bola mata- Posisi mata sulit dikendalikan oleh syaraf otak, antara lain mata bergoyang-goyang terus

b. Anak dengan gangguan pendengaran ( Tuna Rungu )

Keadaan kehilangan pendengaran meliputi seluruh gradasi /tingkatan baikringan, sedang, berat dan sangat berat yang akan mengakibatkan pada gangguan komunikasi dan bahasa. Ketunarunguan ini dapat digolongkan dalamkurang dengar atau tuli.Gangguan pendengaran merupakan gangguan yang menghambatproses informasi bahasa melalui pendengaran, dengan maupun tanpa alatpengeras, bersifat permanen maupun sementara, yang mengganggu prosespembelajaran anak.
Penyebab gangguan pendengaran terbagi dalam dua kategori, yaitu :
1) Faktor genetik. Pengaruh genetik dapat menyebabkan cacat tulang telingabagian tengah, sehingga mengakibatkan berkurangnya pendengaran.
2) Faktor lingkungan/pengalaman. Lingkungan yang mempengaruhipendengaran biasanya berupa serangan penyakit, misalnya campak,radang telinga, pemakaian obat-obatan,trauma suara terlalu keras. \
Anak dengan gangguan pendengaranBerdasarkan tingkat keberfungsian telinga dalam mendengar bunyi,
ketunarunguan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Ketunarunguan ringan, yaitu kondisi di mana orang masih dapat mendengar bunyidengan intensitas 20-40 dB (decibel, disingkat dB, ukuran untuk intensitas/tekananpada bunyi)). Mereka sering tidak menyadari bahwa sedang diajak bicara,mengalami sedikit kesulitan dalam percakapan.
2. Ketunarunguan sedang, yaitu kondisi di mana orang masih dapat mendengar bunyidengan intensitas 40-65 dB. Mereka mengalami kesulitan dalam percakapan tanpamemperhatikan wajah pembicara, sulit mendengar dari kejauhan atau dalamsuasana gaduh, tetapi dapat terbantu dengan alat bantu dengar (hearing aid).3. Ketunarunguan berat, yaitu kondisi di mana orang hanya dapat mendengar bunyidengan intensitas 65-95 dB. Mereka sedikit memahami percakapan pembicara bilamemperhatikan wajah pembicara dengan suara keras, tetapi percakapan normalpraktis tidak mungkin dilakukannya, tetapi dapat terbantu dengan alat bantudengar.
4.Ketunarunguan parah , yaitu kondisi di mana orang hanya dapat mendengar bunyidengan intensitas 95 dB atau lebih keras. Percakapan normal tidak mungkinbaginya, ada yang dapat terbantu dengan alat bantu dengar tertentu, sangatbergantung pada komunikasi visual.Ciri-ciri Tuna Rungu :
1. Tidak mampu dengar
2. Terlambat perkembangan bahasa
3. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4. Kurang / tidak tanggap bila diajak bicara
5. Ucapan kata tidak jelas
6. Kualitas suara aneh/monoton.
7. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
8. Banyak perhatian terhadap getaran
9. Keluar nanah dari kedua telinga
10. Terdapat kelainan organis telinga

c. Anak retardasi mental( Tuna Garhita )

Adalah individu yang secara signifikan memiliki intelegensi di bawahintelegensi normal dengan skor IQ sama atau lebih rendah dari 70. 
Tunagrahita dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok :
1. Kelompok mampu didik, IQ 68-782. Kelompok mampu latih, IQ 52-553. Kelompok mampu rawat, IQ 30-40Tunagrahita adalah kondisi kelainan/keterbelakangan mental, (retardasimental) atau tingkah laku akibat kecerdasan yang terganggu, yang disebabkan olehfungsi-fungsi kognitif yang sangat lemah. Adakalanya cacat mental dibarengi dengancacat fisik sehingga disebut cacat ganda . Misalnya, cacat intelegensi yang merekaalami disertai dengan keterbelakangan penglihatan (cacat pada mata), ada juga yangdisertai dengan gangguan pendengaran. 
Adanya cacat lain selain cacat intelegensi inilah yang menciptakan istilah lain untuk anak tunagrahita yakni cacat ganda.
American Association on Mental Retardation mendefinisikan anak dengan keterbelakang mental adalah anak-anak yang memilikifungsi intelektual di bawah rata-rata, terlihat memiliki kesulitan dalamperilaku adaptif yang dimunculkan melalui kesulitan membuat konsep,keterampilan sosial dan praktik perilaku adaptif dan terjadi padarentang usia perkembangannya yaitu di bawah 18 tahun. 
Penyebab terjadinya keterbelakangan mental ini terbagi atas:
1)Saat prenatal, biasanya dikarenakan adanya abnormalitas darikromosom. Contohnya adalahDown Syndrome, Fragile X Syndrome, Prader-Willi syndrome, Fetal alcohol syndrome,Phenylketonuria,infeksi yang disebabkan oleh virus Toxoplasmosis.
2)Saat Perinatal, biasanya terjadi selama atau seketika setelah anaklahir. Anak yang lahir prematur dengan berat badanlahir rendah,sangat kecil, kekurangan oksigen pada waktu lahir, penggunaanalat bantu sepertiforcep yang kurang tepat.
3)Post natal, bisa saja ketika selama kehamilan dan saat kelahirananak tidak mengalami gangguan apapun namun setelah itu anakterkena radang otak seperti encephalitis, keracunan timbal dangangguan lain yang menyebabkan kerusakan otakmaka kondisi inidapat menyebabkan terjadinya keterbelakangan mental pada anak.Ciri-ciri Tuna GrahitaPenampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besarTidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usiaPerkembangan bicara/bahasa terlambatTidak ada/kurang sekalai perhatiannya terhadap lingkungan (pandangankosong),Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali)Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)

d. Anak dengan kelainan fisik ( Tuna Daksa)

Merupakan gangguan fisik yang berkaitan dengan tulang, otot, sendi dan sistempersarafan, sehingga memerlukan pelayanan khusus. Salah satu contoh adalahCerebral Palsy. Cerebral Palsy (CP, Kelumpuhan Otak Besar) adalah suatu keadaanyang ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dangangguan fungsi saraf lainnya. CP bukan merupakan penyakit dan tidak bersifatprogresif (semakin memburuk).CP bisa disebabkan oleh cedera otak yang terjadi pada saat bayi masihberada dalam kandungan, proses persalinan berlangsung, bayi baru lahir, anakberumur kurang dari 5 tahun. Akan tetapi kebanyakan penyebabnya tidak diketahui.Sebagian lagi kasus terjadi akibat cedera lahir dan berkurangnya aliran darah ke otaksebelum, selama dan segera setelah bayi lahir. Bayi prematur sangat rentan terhadapCP, kemungkinan karena pembuluh darah ke otak belum ‘berkembang secara sempurna dan mudah mengalami perdarahan atau karena tidak dapat mengalirkanoksigen dalam jumlah yang memadai ke otak.Gangguan ini biasanya berpengaruh pada gerakan kasar dangerakan halus dari seseorang. Gangguan ini bisa bersifat ringanhingga yang berat.Contoh Tuna Daksa lainnya adalah :1. Kelainan bawaan yang menyebabkan terjadinya telapak kakirata, jumlah anggota tubuh yang tidak lengkap atau berlebih.2. Penyakit seperti poliomyelitis, TBC tulang dll3.Penyebab lain seperti gangguan neurologis dan lingkungan,yang menyebabkan cerebral palsy, spina bifida, amputasi,retak atau terbakar).Cerebral palsy merupakan gangguanpada fisik yang cukup banyak dikenal orang. Jenis-jenis dariCerebral Palsy adalah: Anak dengan kelainan fisik / Tuna DaksaCiri-ciri Tuna Daksa
1. Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh,
2. Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur/tidak terkendali),
3. Terdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebih kecil daribiasa,
4. Terdapat cacat pada alat gerak,
5. Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
6. Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal

e. Anak unggul dan berbakat istimewa ?

Definisi menurut IDEA adalah anak yang memiliki kemampuanyang melebihi dari kemampuan orang lain pada umumnya dan mampuuntuk menunjukkan hasil kerja yang sangat tinggi. Keberbakatan inidapat dilihat dari berbagai area seperti: kemampuan intelektual secaraumum, akademis yang khusus, berfikir kreatif, kepemimpinan, seni,dan psikomotor. Seorang anak dapat dikatakan berbakat apabila iamemiliki kemampuan yang diatas rata-rata, memiliki komitmentterhadap tugas yang tinggi dan juga kreatif.

f. Anak dengan hambatan berbicara dan bahasa

Menurut IDEA (Individuals with Disabilities Education Act ) tahun1997, gangguan ini mengacu pada gangguan komunikasi sepertigagap, gangguan artikulasi, gangguan bahasa, atau gangguan suarayang berdampak pada hasil pembelajaran seorang anak. 
Penyebab terjadinya gangguan bicara dan berbahasa pada anak dapat dilihatdari berbagai faktor yaitu:
1) Secara biologis, dimana masalah itu berkaitan dengan susunansaraf pusat atau struktur dan fungsi dari sistem lain di dalam tubuh.Misalkan: langit-langit mulut yang tidak sempurna, lidah yang tebaldan pendek
2) Lingkungan, dimana anak yang mengalami gangguan ini dikarenamendapat infeksi telinga yang berulang yang berakibat mengganggupendengarannya atau sampai membuat ketulian. Hal lain yang jugaberkontribusi adalah penelantaran dan perlakuan salah pada anak.



g. Anak berkesulitan belajar

Anak berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang mengalamikesulitan belajar karena ada gangguan persepsi.
 Ada tiga bentuk kesulitanbelajar anak, yakni kesulitan di bidang matematika atau berhitung (diskalkulia),kesulitan membaca (disleksia), kesulitan berbahasa (disphasia), dan kesulitanmenulis (disgraphia). 
Anak kesulitan belajar juga kesulitan orientasi ruang danarah, misalnya sulit membedakan kiri-kanan, atas-bawah.Tanda-tanda disleksia, antara lain, tidak lancar atau ragu-ragu dalammembaca, membaca tanpa irama (monoton), dan kesulitan mengeja. Tanda-tanda disgraphia, misalnya, tulisan sangat jelek, terbalik-balik, dan seringmenghilangkan atau malah menambah huruf. Sedangkan, tanda-tandadiskalkulia, misalnya kesulitan memahami simbol matematika.
Penyebab terjadinya kesulitan belajar pada seorang anak adalah:
1) Faktor fisiologis, seperti kerusakan otak, keturunan, dan ketidakseimbangan proses kimia dalam tubuh.
2) Faktor lingkungan, gizi yang buruk, keracunan, kemiskinan.

h. Anak dengan Gangguan Spektrum Autis

Akhir-akhir ini jumlah anak yang mengalami gangguan spektrumautis mengalami peningkatan. Anak dengan gangguan spektrum autisadalah anak yang mengalami gangguan perkembangan yangdimanifestasikan dalam hambatan komunikasi verbal dan non verbal,masalah pada interaksi sosial, gerakan yang berulang dan stereotip,sangat terganggu dengan perubahan dari suatu rutinitas, memberikanrespon yang yang tidak sesuai terhadap rangsangan sensoris.
Penyebab terjadinya gangguan spektrum autis dapat dibagi menjadi:
1) Faktor biologis, seperti DNA, multi genetik.
2) Faktor otak, adanya abnormalitas di otak kecil yang mengendalikankoordinasi motorik, kognisi dan keseimbangan. Bersamaan denganitu juga ada ditemukan abnormalitas di lobus frontal (yangmengendalikan fungsi sosial dan kognitif) dan lobus temporal (untukmemahami ekspresi muka, tanda-tanda sosial dan memori).
3) Faktor lingkungan, seperti penelantaran dari keluarga ternyata dapatmemperburuk kondisi dari anak dengan gangguan spektrum autis.

Ciri-ciri anak Autis :

1. Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non verbal :- Terlambat bicara atau tidak dapat berkomunikasi- Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain (bahasaPlanet)- Tidak mengerti dan tidak mengeluarkan kata-kata dalam konteks yang sesuai(Gangguan bahasa ekspresif dan reseptif)- Bicara tidak digunakan untuk komunikasi- Meniru atau membeo (ekolalia). Beberapa anak sangat pandai menirukannyanyian, nada maupun kata-katanya, tanpa mengerti artinya- Kadang bicaranya monoton (seperti robot)- Mimik datar.
2.. Gangguan dalam bidang interaksi sosial- menolak atau menghindar untuk bertatap mata- tidak menoleh bila dipanggil. Karena hal ini, sering diduga bahwa anakmengalami ketulian- merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk- tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang lain- bila ingin sesuatu, ia menarik tangan orang yang terdekat danmengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya- bila didekati untuk bermain justru menjauh- tidak berbagi kesenangan untuk orang lain.
3.. gangguan dalam bidang perilaku dan bermain :- umumnya ia seperti tidak mengerti cara bermain.- bermain sangat monoton, stereotipik- ada keterpakuan pada mainan atau benda-benda tertentu (sepertirod/sesuatu yang berputar)

Senin, 23 Juli 2012

Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda.